Mengenai Saya

Foto saya
sekarang aku adl mahasiswi smstr 5 yg mnjalani hari2ku d kota yg cukup asing (terdampar d makassar) d blog ni, aku hanya ingin share tugas kul aja.... semoga bermanfaat :)

Kamis, 22 Desember 2011

Manajemen SDM

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk yang produktif dan dituntut untuk berkarya guna menunjukkan eksistensinya. Oleh karena itu manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk dapat bertahan hidup. Kemampuan atau sumber daya manusia digunakan sebaik-baiknya dalam suatu penciptaan sehingga organisasi atau perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni agar organisasi dapat bertahan lama.
Perbedaan sumber daya manusia satu dan manusia lainnya adalah mutlak, sebagaimana kita ketahui tidak satupun orang didunia ini yang memiliki kesamaan bahkan kembar identikpun tidak. Perbedaan sumber daya manusia akan memberikan perbedaan kesempatan kerja pula. Perusahaan dituntut untuk memilih sumber daya manusia yang baik yang sesuai dengan kebutuhan, sedangkan manusia membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya sebagai manusia, tetapi karena adanya perbedaan sumber daya manusia maka perusahaan harus melakukan suatu penyeleksian untuk menyaring sumber daya yang mampu bekerja denagn baik sesuai dengan kemampuannya dan dibutuhkan perusahaan.
Pada kesempatan ini kami mendapatkan kesempatan untuk memaparkan makalah mengenai “seleksi” yang kami anggap penting karena sebagai calon pekerja tahap penyeleksian sangat penting untuk diketahui.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja faktor yang harus diperhatikan?
2. Bagaimana tahap penyeleksian untuk seorang pelamar?

C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang harus diperhatikan
2. Untuk mengetahui tahap penyeleksian untuk seorang pelamar





BAB II
PEMABAHASAN
SELEKSI
Proses seleksi pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat penting dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Dikatakan demikian karena apakah dalam organisasi terdapt sekelompok pegawai yang memenuhi tuntutan organisasional atau tidak sangat tergantung pada cermat tidaknya proses seleksi itu dilakukan.
Proses seleksi terdiri dari berbagai langkah spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima dan pelamar mana yang akan ditolak. Proses seleksi dimulai dari penerimaan lamaran dan berakhir dengan keputusan terhadap lamaran tersebut. Langkah-langkah antara proses dimulai dan proses diakhiri merupakan usaha pengkaitan antara kepentingan calon pegawai dan kepentingan organisasi.
A. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHITUNGKAN
1. Penawaran tenaga kerja
Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin banyak jumlah pelamar untuk diseleksi, semakin baik bagi organisasi karena dengan demikian semakin besar jaminan bahwa pelamar yang terseleksi dan diterima menjadi pegawai benar-benar merupakan tenaga kerja yang paling memenuhi berbagai persyaratan yang telah ditentukan bagi pekerjaan yang akan dilakukan. Akan tetapi bukanlah hal yang mustahil bahwa jumlah pelamar kurang dari yang diharapkan.
Ada 2 kemungkinan mengapa hal demikian bisa terjadi, yaitu:
a. Imbalan yang rendah karena pekerjaan yang lowong berada pada anak tangga terendah dalam hierarkhi organisasi.
b. Sifat pekerjaan yang menuntut spesialisasi tinggi sehingga tidak banyak pencari kerja yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan meskipun imbalannya cukup tinggi pula.
Dengan perkataan lain, mungkin saja perbandingan antara pelamar dan yang terpilih besar atau kecil. Dalam hal perbandingan itu kecil, perlu diperhatikan bahwa penyebabnya mungkin karena persyaratan yang harus dipenuhi memang berat, atau karena mutu pelamar rendah.



2. Tantangan etis
Memegang teguh norma-norma etika menuntut antara lain disiplin pribadi yang tinggi, kejujuran yang tidak tergoyahkan, integritas karakter serta obyektivitas yang didasarkan pada kriteria yang rasional. Hal ini sangat penting karena tidak mustahil perekrut dihadapkan kepada berbgai macam godaan, seperti menerima hadiah, disogok oleh pelamar, mengkatrol nilai seleksi dari pelamar yang mempunyai hubungan darah atau hal-hal lainnya yang mengakibatkan seorang perekrut mengambil keputusan yang didasarkan
3. Tantangan organisasional
4. Kesamaan kesempatan memperoleh pekerjaaan

B. LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSE SELEKSI
Setiap perekrut tenaga kerja yang mempunyai rasa tanggungjawab secara profesional dapat dipastikan ingin dan berusaha agar melalui proses seleksi yang dilakukannya diperoleh tenaga kerja yang paling memenuhi syarat untuk mengisi lowongan yang tersedia. Agar sasaran itu tercapai, proses seleksi menggabungkan dua hal, yaitu berkaitan langsung dengan pekerjaan yang akan dilakukan apabila lamaran seseorang diterima dan faktor-faktor lain yang meskipun tidak langsung berkaitan dengan pekerjaannya kelak, akan tetapi memberikan gambaran yang lebih akurat tentang diri pelamar yang bersangkutan.
Langkah-langkah yang biasanya ditempuh dalam proses seleksi ialah :
1. Penerimaan surat lamaran,
2. Penyelenggaraan ujian,
3. Wawancara seleksi,
4. Pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat resensinya,
5. Evaluasi kesehatan,
6. Wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsungnya,
7. Pengenalan pekerjaan,
8. Keputussan atas lamaran.
Langkah diatas akan dibahas secara singkat, yaitu sebagai berikut:
1. Penerimaan surat lamaransikapOrganisasi pemakai tenaga kerja menempuh langkah ini guna memperoleh kesan pertama tentang pelamar melalui pengamatan tetang penampilan, , dan faktor-faktor lain yang dipandang relevan. Dari kesan pertama inilah perusahaan akan mengambil keputusan apakah pelamar akan melanjutkan langkah berikutnya atau tidak. Bagi pelamar, kunjungan pertama ke organisasi dapat memutuskan apakah ia akan melanjutkan keinginannya untuk berkarya di organisasi itu atau tidak.
Jika pada kesan pertama keduanya mendapatkan kesan positif maka perkerut akan mengambil langkah berikutnya.

2. Penyelenggaraan ujian
Berbagai ujian diselenggarakan dan dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang obyektif dan dengan tingkat akurasi yang tinggi tentang cocok tidaknya pelamar dengan jabatan atau pekerjaan yang akn dipekerjakan kepadanya.
Pada dasarnya terdapat tiga jenis tes yang ditempuh oleh pelamar, yaitu:
a. Tes psikologi
b. Tes yang menguji pengetahuan pelamar
c. Tes pelaksaan kerja
3. Wawancara seleksi
Wawancara sebagai alat seleksi merupakan pembicaraan formal antara perekrut dengan pelamar.
Tipe-tipe wawancara, saat ini dikenal paling sedikit lima jenis wawancara, yaitu:
a. Wawancara tidak terstruktur
b. Wawancara terstruktur
c. Gabungan antara tidak terstruktur dan terstruktur
d. Pemecahan masalah
e. Wawancara dalam situasi stres
4. Pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat resensinya
Permintaan informasi referensi dari orang-orang tertentu merupakan usaha yang sistematik untuku mengetahui lebih mendalam tentang latar belakang seorang pelamar. Pentingnya pengetahuan tentang latar belakang tersebut berbeda dari seorang pelamar ke pelamar yang lain, tergantung pada jabatan yang dipangkunya dan tugas pekerjaan yang akan dipercayakan kepadanya.
Pengecekan latar belakang tersebut sangat intensif karena disamping kemampuan, dituntut pula berbagai persyaratan lainnya seperti loyalitas, kejujuran, integritas kepribadian dan syarat-syarat lain yang sejenis.

5. Evaluasi kesehatan
Evaluasi kesehatan dimaksudkan untuk menjaminbahwa pelamar berada dalam kondisi fisik yang sehat.
Tujuan yang ingin dicapi dalam evaluasi kegiatan, antara lain :
a. Menjamin bahwa pelamar tidak menderita penyakit kronis dan menular;
b. Memperoleh informasi apakah secara fisik pelamar mampu menghadapi tantangan dan tekanan tugas pekerjaannya;
c. Memperoleh Gambaran tetang tinggi rendahnya premi asuransi yang harus dibayar terutama dalam hal organisasilah yang membayar premi tersebut bagi karyawannya, suatu praktek yang terdapat dalam banyak organisasi pemakai tenaga kerja.
6. Wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsungnya
Hal ini sangat penting agar seorang pelamar dapat merasa nyaman dengan orang-orang dari perusahaan tersebut.
7. Pengenalan pekerjaan
Seorang pelamar akan melakukan suatu pekerjaan maka penyelia akan memberi tahukan apasaja yang akan dialkukan oleh seorang pelamar ketika telah menjadi bagian organisasi
8. Keputusan atas lamaran
Setelah tahap-tahap diatas telah usai maka organisasi akan mengambil keputusan untuk seorang pelamar apakah akan diterima atau ditolak jika diterima maka langkah berikutnya adalah penempatan pegawai.











BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Faktor- faktor yang harus diperhitungkan
a. Penawaran tenaga kerja
b. Tantangan etis
c. Tantangan organisasional
d. Kesamaan kesempatan memperoleh kerja

2. Langkah-langkah yang biasanya ditempuh dalam proses seleksi ialah :
1. Penerimaan surat lamaran,
2. Penyelenggaraan ujian,
3. Wawancara seleksi,
4. Pengecekan latar belakang pelamar dan surat-surat resensinya,
5. Evaluasi kesehatan,
6. Wawancara oleh manajer yang akan menjadi atasan langsungnya,
7. Pengenalan pekerjaan,
8. Keputusan atas lamaran.

B. SARAN DAN KRITIK
Sebagai calon pekerja maka kita harus memahami proses seleksi ini













DAFTAR PUSTAKA
S.P SIAGIAN, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA, JAKARTA:BUMI AKSARA, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar