Mengenai Saya

Foto saya
sekarang aku adl mahasiswi smstr 5 yg mnjalani hari2ku d kota yg cukup asing (terdampar d makassar) d blog ni, aku hanya ingin share tugas kul aja.... semoga bermanfaat :)

Selasa, 15 Juni 2010

coretanku

16 februari 2010

Malam menjelang sepi
Langit seakan turut sedih
Awan hitam menggantung di dadanya
Berteman dengan sepi dan kelam

Sang angin mengabarkan berita duka kepada alam,
“aku pun dirundung duka…
Tak ada lagi nyanyian cinta bergema,
Tak ada lagi tarian berdendang”

Seekor gagak tua bertengger di dahan mangga,
Sang angin memandang dengan tatapan tajam
Seolah tak ingin mendengar omongan si gagak tua
“pergilah kau!! Terbang jauh kau!! “









18 februari 2010

Ada yang berfacebook ria
Ada yang bengong
Ada yang berkutat dengan hp
Ada yang dandan dengan asiknya
Ada yang serius mendengarkan
Ada yang duduk dengan tampang males
Huuffhhhhtttt…..kelasku…..kawand-kawandku….

Trus apa yang aku lakukan????

Bengong…………

Menunggu mati







02 april 2010


Aku terlalu memenjarakan cintaku dalam ketakutan…..
Tiap detik aku makin memuncak,
Tiap helaan nafas, rasa ini menguat, erat menjerat……..

Ketakutan pun menggelora, membara bak api
Entahlah, sejak kapan aku menjadi gila begini….
Aku tak ingin separuh jiwa hilang dari hidup,
Maaphkan aku memenjarakan cintaku….












17 maret 2010

Silakan jika kau ingin pergi
Aku tak mampu lagi menahanmu,
Tak mampu lagi berteriak mencegahmu pergi
Aku menyerah pada keadaan ini…
Akulah si kalah itu….

Silakan jika kau lebih memilih beranjak dari sisiku…
Silakan pergi, aku tak akan menahanmu lagi….
Selamat jalan kawan….
Semoga di ujung jalan sana kau temui perhentian yang lebih baik…










05 april 2010

Maaph aku tak sempat ucapkan selamat di hari jadimu kasih…
Aku terlalu turutkan emosiku…
Biarkannya meluap, menyakiti kita…

Aku merindukanmu, sangat….
Rindukan kecupan hangatmu…
Kasih, apakah kau rasakan juga??

Aku merindukanmu, sangat….
Merindukanmu…
Merindukanmu…
Meerindukanmu…
Kasihku…







05 april 2010

Setitik keraguan muncul di keluasan hatiku
Kepercayaanku pada cinta tererosi sudah…

Entahlah…
Tak ku tau sejak kapan titik ragu ini tumbuh..
Tak ku tau air laut mana yang mengikis percayaku…
Entahlah…

Setitik keraguan ini menyeruak batinku..
Memperkeruh derak sungai kita…
Akankah setitik ragu ini hambat alir kita ke muara????










07 april 2010

Akankah kita bersanding??
Dalam keadaan seperti ini,
Keegoisan selalu muncul di permukaan
Kita selalu terusik ombak amarah

Akankah kita bersama???
Jika keadaan seperti ini,
Kadang, aku tak kuat lagi mendampingimu
Kadang, aku lelah hadapi sikapmu

Sering kau sakiti aku
Sering kau buatku menangis
Sering kau buatku terbakar emosi
Seringkali cinta hanya menyakiti kita
Aku tak kuat bersamamu
Aku tak tahan lagi disisimu
Mungkin bukanlah aku
Si tulang rusukmu yan hilang itu…
Bukan aku….



08 april 2010

Aku tak tau apa yang terjadi padaku
Aku tak tau apa yang kualami
Aku tak tau perasaan apa ini

Yakinku bertumpu padanya
Pada jiwa asing disana
Pada hati yang tak tersentuh hatiku
Pada rasa yang pernah bertaut

Entahlah apa yang aku alami
Aku yakin padanya
Yakin pada hatinya

Apakah ini hanya sesaat??
Just a short flirting???

God, give me the power…
Give me the answer…
Give me the best to us…

for high heels lover :)

Hai Galz….ada dikit info ni buad para High Heels Lovers…
Lets read it sistha… 
high heels, manis, cantik, elegan, terlihat mewah serta tidak pernah ditinggalkan. sebab dengan mengenakannya anda akan merasa lebih percaya diri. terutama di lingkungan pekerjaan atau momen penting.
namun bagaimana efeknya dengan kesehatan? banyak orang percaya high heels membawa efek buruk bagi kesehatan sehingga tidak seharusnya dikenakan dan mesti di tinggalkan.
pendapat tersebut tak sepenuhnya benar karena membuang high heels tidak berarti membuang masalah dan rasa sakit yang dialami kaki anda. bagaimanapun, kita masih membutuhkan kehadiran high heels untuk melengkapi kinerja profesional dan penampilan pada suatu momen penting.
beberapa peneliti akhirnya mengungkapkan fakta bahwa high heels bisa di toleransi, asal tingginya pas dan aman. menurut para peneliti, tinggi high heels tak boleh lebih dari satu inchi. high heels yang memiliki tinggi lebih dari 1 inchi akan lebih mudah mencederai kaki. bahkan jika di kenakan secara rutin, bentuk kaki akan lebih mengikuti sepatu yg biasa anda kenakan.
Bahaya Memakai High Heels
1. kaki akan mudah cedera, terutama bagian ankle
2. otot kaki bagian bawah tidak akan bekerja maksimal
3. peredaran darah tidak akan lancar dan terhambat di beberapa tempat
4. otot lebih mudah cedera dan berkumpul pada suatu tempat karena aliran darah yang tidak lancar
5. mengenakan high heels membuat badan cenderung condong kedepan, ini menyebabkan perlahan, tapi pasti tulang punggung anda tidak akan tegak dan lurus, namun condong ke depan.
6. tekanan pada jari-jari kaki lebih besar, sehingga pada umumnya jari kaki akan berbengkok, bentuknya tidak lagi alami seperti biasanya.
7. beberapa peneliti menyebutkan bahwa high heels mampu memengaruhi ketidak lancaran sistem urogenital. mereka yang mengenakan high heels, sistem pembuangannya tidak lancar, sulit membuang air besar maupun kecil.
8. mempengaruhi bentuk tulang dan tubuh.
9. mempengaruhi kesuburan dan hasrat seksual.

SOLUSI
1. pastikan anda memiliki beberapa jenis sepatu, dan kenakan high heels hanya pada momen-momen tertentu saja.
2. pilih high heels di bawah 1 inchi agar lebih aman dan nyaman di kaki.
3. saat berada di luar momen penting, kenakan flat shoes atau sandal agar kaki dapat lebih relaks dan beristirahat.
4. lakukan terapi pada kaki. hal ini bisa dilakukan dengan berjalan di atas batu-batuan bulat atau di atas pasir pantai yang hangat.
5. massaga dengan rutin kaki anda agar peredaran darahnya menjadi lebih lancar.

Minggu, 06 Juni 2010

ayo mandi :)

KHASIAT MANDI

Ternyata mandi juga tidak cuma segar tapi juga berkhasiat. Baru-baru ini ada penelitian mengenai mandi bahwa selain untuk membersihkan tubuh ternyata mandi juga memiliki peranan dalm meningkatkan sistem kekebalan, mencegah penyakit kulit, bahkan untuk menyembukan masalah medis yang serius.
Adapun manfaat mandi dan petunjuk mandi yang sehat dapat dilihat di bawah ini:
1. Mengeluarkan racun
Dengan mandi air hangat sekitar 32-35 derajat Celsius dapat membuka pori-pori yang dapat membantu mengeluarkan toksin.karena akan membantu menurunkan tingkat gula darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Waktu yang dianjurkan selama 10-20 menit.

2. Stress
Ternyata mandi air dingin dapat menghilangkan stress karena meredakan ketegangan,dan dianjurkan dengan temperatur sekitar 12-18 derajat celcius. Nah hal ini kebalikan dari air hangat karena akan mempersempit darah dan meningkatkan tingkat gula darah.
Oleh sebab itu untuk penderita diabetes tidak dianjurkan untuk mandi air dingin.

3. Eksema
Untuk penderita penyakit kulit seperti eksema, ruam, gatal-gatal dapat menambahkan baking soda ke dalam bak mandi karena berdasarkan penelitian baking soda itu bertindak sebagai antiseptik. Caranya pertama-tama isi air dengan air hangat kuku, tambahkan kira-kira satu pound baking soda dan aduk sampai rata. Dianjurkan berendam selama 10-20 menit.

4. Infeksi
Untuk infeksi seperti sariawan dapat menambahkan pada air hangat yaitu tiga atau empat cuka dari sari buah apel dan berendamlah selama 15-20 menit. Ini juga baik untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh karena cuka dapat menyeimbangkan kembali asam.

5. Flu dan Sakit Kepala
Untuk menyembuhkan flu dan sakit kepala dapat dilakukan dengan merendam kaki dalam air hangat. Masukan air hangat secukupnya dalam bak sampai menutupi kaki dan pergelangan kaki tambahkan beberapa tetes minyak seperti lavender, peppermint atau lemon. Setelah selesai basuh dengan air dingin. Lakukan selama 10-20 menit.

6. Insomnia
Untuk penderita insomnia atau yang memiliki masalah tidur dapat merendam kaki dalam air dingin . Masukan kaki sampai kaki merasa dingin. Pengobatan ini juga berguna bagi kaki lelah, pendarahan hidung, dan sembelit.

7. Sirkulasi
Jika anda mengalami masalah sirkulasi maka cobalah dengan mulai merendam kaki selama satu atau dua menit dalam air hangat, kemudian 30 menit dalam air dingin. Cobalah lakukan selama 15 menit kemudian diselesaikan dengan air dingin.

Sabtu, 05 Juni 2010

ketahui sifat kita dari gol.darah kawand :)

Kepribadian Anda Sesuai Golongan Darah

Golongan darah A
Biasanya orang yang bergolongan darah A berkepala dingin, serius, sabar dan kalem atau cool, bahasa kerennya. Berkarakter tegas, bisa diandalkan dan dipercaya meski keras kepala. Sebelum melakukan sesuatu dipikirkan terlebih dulu dan direncanakan dengan matang.

Mereka mengerjakan segalanya dengan sungguh-sungguh dan konsisten, berusaha membuat diri sewajar mungkin. Mereka bisa kelihatan menyendiri dan jauh dari orang-orang. Mereka mencoba menekan perasaan mereka dan karena sering melakukannya jadi terlihat tegar kendati sebenarnya punya sisi yang lembek seperti gugup dan lain-lain sebagainya. Mereka cenderung keras terhadap orang-orang yang tak sependapat sehingga cenderung berada di sekitar orang-orang yang ber'temperamen' sama.

Golongan darah B
Orang bergolongan darah B cenderung penasaran dan tertarik pada segalanya. Mereka juga cenderung punya terlalu banyak kegemaran dan hobi. Kalau sedang suka dengan sesuatu biasanya mereka menggebu-gebu tapi cepat juga bosan. Namun mereka bisa memilih mana yang lebih penting dari sekian banyak hal yang dikerjakannya. Mereka cenderung ingin jadi nomor satu dalam berbagai hal ketimbang hanya dianggap rata-rata. Tapi biasanya mereka cenderung melalaikan sesuatu jika terfokus dengan kesibukan yang lain. Dengan kata lain, mereka tak bisa mengerjakan sesuatu secara berbarengan.

Mereka dari luar terlihat cemerlang, riang, bersemangat dan antusias. Namun sebenarnya hal itu semua sama sekali berbeda dengan yang ada dalam diri mereka. Mereka bisa dikatakan sebagai orang yang tak ingin bergaul dengan banyak orang.






Golongan darah O
Orang yang bergolongan darah O biasanya berperan dalam menciptakan gairah untuk suatu grup selain menciptakan eharmonisan di antara para anggota grup tersebut. Figur mereka terlihat sebagai orang yang menerima dan melaksanakan sesuatu dengan tenang.

Mereka pandai menutupi sesuatu sehingga kelihatan selalu riang, damai dan tak punya masalah sama sekali. Tapi kalau tak tahan, mereka pasti akan mencari tempat atau orang untuk curhat (tempat mengadu).

Mereka biasanya pemurah (baik hati), senang berbuat kebajikan dan tak segan-segan mengeluarkan uang untuk orang lain. Mereka sebenarnya keras kepala juga, dan secara rahasia punya pendapatnya sendiri tentang berbagai hal. Di lain pihak, mereka sangat fleksibel dan mudah menerima hal-hal baru.
Mereka cenderung mudah dipengaruhi oleh orang lain, begitu juga yang mereka lihat dari TV. Terlihat berkepala dingin dan terpercaya tapi sering tergelincir dan membuat kesalahan besar karena kurang hati-hati. Tapi hal itu yang menyebabkan orang yang bergolongan darah O ini dicintai.

Golongan darah AB
Orang bergolongan darah AB ini punya perasaan sensitif dan lembut. Mereka penuh perhatian dengan perasaan orang lain dan selalu menghadapi orang lain dengan kepedulian serta hati-hati.

Di samping itu mereka keras dengan diri sendiri, pun dengan orang-orang yang dekat dengannya. Mereka jadi cenderung kelihatan mempunyai dua kepribadian, sering menjadi orang yang sentimen dan memikirkan sesuatu terlalu dalam.
Mereka punya banyak teman, tapi mereka butuh waktu untuk menyendiri untuk memikirkan persoalan-persoalan mereka

Selasa, 01 Juni 2010

pernikahan adat jawa ni :)

PROSESI PERNIKAHAN ADAT JAWA TENGAH ( SOLO)
Lamaran
Keluarga calon mempelai pria mendatangi (atau mengirim utusan ke) keluarga calon mempelai perempuan untuk melamar putri keluarga tersebut menjadi istri putra mereka. Pada acara ini, kedua keluarga jika belum saling mengenal dapat lebih jauh mengenal satu sama lain, dan berbincang-bincang mengenai hal-hal yang ringan. Biasanya keluarga dari calon mempelai perempuan yang mempunyai hak menentukan lebih banyak, karena merekalah yang biasanya menentukan jenis pernikahannya:
• Paes Agung yaitu pernikahan agung
• Paes Kesatriyan yaitu pernikahan jenis ksatria yang lebih sederhana
Jika lamaran diterima, maka kedua belah pihak akan mulai mengurus segala persiapan pernikahan.
Persiapan Pernikahan
Setelah lamaran diterima, maka hal selanjutnya yang dilakukan adalah mempersiapkan pesta pernikahan. Pesta pernikahan Jawa adat Surakarta yang lengkap memerlukan banyak hal, dan pesta tersebut tidak dapat terlaksana tanpa bantuan seorang profesional. Orang yang bertanggung jawab mengatur segala persiapan pernikahan adat Jawa tersebut disebut Pemaes yang mewakili mempelai perempuan. Pemaes atau juru rias ini antara lain bertanggung jawab mengatur pakaian dan rias muka yang akan dikenakan oleh kedua pengantin. Selain itu panitia yang terdiri dari sang Pemaes dan kerabat-kerabat dekat pengantin juga mengatur berbagai hal seputar pesta yang akan dilangsungkan:
• makanan dan minuman yang akan disajikan
• tari-tarian dan musik (biasanya musik gamelan)yang akan mengiringi pesta
• pembawa acara (emcee) yang akan diundang
• acara Siraman
• acara Ijab dan saksi-saksinya
• kata sambutan
• keamanan, transportasi, komunikasi, dokumentasi
• sewa gedung (akomodasi), perlengkapan pesta, dan lain sebagainya
• dekorasi tempat pernikahan
Hal terpenting yang harus mereka persiapkan adalah acara Ijab (upacara pernikahan sipil), yang melegitimasi kedua pasangan sebagai suami dan istri yang sah.
Hiasan Pernikahan
Sehari sebelum pernikahan, biasanya gerbang rumah pengantin perempuan akan dihiasi Tarub atau janur kuning yang terdiri dari berbagai macam tumbuhan dan daun-daunan:
• 2 pohon pisang dengan setandan pisang masak pada masing-masing pohon, melambangkan suami yang akan menjadi kepala rumah tangga yang baik dan pasangan yang akan hidup baik dan bahagia dimanapun mereka berada (seperti pohon pisang yang mudah tumbuh dimanapun).
• Tebu Wulung atau tebu merah, yang berarti keluarga yang mengutamakan pikiran sehat.
• Cengkir Gading atau buah kelapa muda, yang berarti pasangan suami istri akan saling mencintai dan saling menjagai dan merawat satu sama lain.
• Berbagai macam daun seperti daun beringin, daun mojo-koro, daun alang-alang, dadap serep, sebagai simbol kedua pengantin akan hidup aman dan keluarga mereka terlindung dari mara bahaya.
Selain itu di atas gerbang rumah juga dipasang bekletepe yaitu hiasan dari daun kelapa untuk mengusir roh-roh jahat dan sebagai tanda bahwa ada acara pernikahan sedang berlangsung di tempat tersebut.
Sebelum Tarub dan janur kuning tersebut dipasang, sesajen atau persembahan sesajian biasanya dipersiapkan terlebih dahulu. Sesajian tersebut antara lain terdiri dari: pisang, kelapa, beras, daging sapi, tempe, buah-buahan, roti, bunga, bermacam-macam minuman termasuk jamu, lampu, dan lainnya.
Arti simbolis dari sesajian ini adalah agar diberkati leluhur dan dilindungi dari roh-roh jahat. Sesajian ini diletakkan di tempat-tempat dimana upacara pernikahan akan dilangsungkan, seperti kamar mandi, dapur, pintu gerbang, di bawah Tarub, di jalanan di dekat rumah, dan sebagainya.
Dekorasi lain yang dipersiapkan adalah Kembar Mayang yang akan digunakan dalam upacara panggih
Upacara Siraman
Acara yang dilakukan pada siang hari sebelum Ijab atau upacara pernikahan ini bertujuan untuk membersihkan jiwa dan raga. Siraman biasanya dilakukan di kamar mandi atau taman keluarga masing-masing dan dilakukan oleh orang tua atau wakil mereka.
Ada tujuh Pitulungan atau penolong (Pitu artinya tujuh)- biasanya tujuh orang yang dianggap baik atau penting - yang membantu acara ini. Airnya merupakan campuran dari kembang setaman yang disebut Banyu Perwitosari yang jika memungkinkan diambil dari tujuh mata air dan melambangkan kehidupan. Keluarga pengantin perempuan akan mengirim utusan dengan membawa Banyu Perwitosari ke kediaman keluarga pengantin pria dan menuangkannya di dalam rumah pengantin pria.
Acara siraman diawali oleh orang tua dan ditutup oleh Pemaes yang kemudian dilanjutkan dengan memecahkan kendi.
Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum acara dimulai:
• Tempat air dari perunggu atau tembaga yang berisi air dari tujuh mata air.
• Kembang setaman yaitu bunga-bunga seperti mawar, melati, cempaka, kenanga, yang ditaruh di air.
• Aroma lima warna yang digunakan sebagai sabun.
• Sabun cuci rambut tradisional dari abu dari merang, santan, dan air asam Jawa.
• Gayung yang berasal dari kulit kelapa sebagai ciduk air.
• Kursi yang dilapisi tikar, kain putih, dedaunan, kain lurik untuk tempat duduk pengantin selama prosesi berlangsung.
• Kain putih untuk dipakai selama upacara siraman.
• Baju batik untuk dipakai setelah uparaca siraman.
• Kendi.
• Sesajian
Sesajian merupakan hal yang dianggap penting dalam upacara Jawa. Sesajian untuk siraman terdiri dari berbagai macam sajian:
• Tumpeng Robyong, nasi kuning dengan hiasan-hiasan.
• Tumpeng Gundhul, nasi kuning tanpa hiasan.
• Makanan seperti ayam, tahu, telur.
• Buah-buahan seperti pisang dan lain-lain.
• Kelapan muda.
• Tujuh macam bubur.
• Jajanan seperti kue manis, lemper, cendol.
• Seekor ayam jago
• Lampu lentera
• Kembang Telon - tiga macam bunga (kenanga, melati, cempaka).
Urut-urutan acara siraman adalah sebagai berikut:
• Pengantin pria / perempuan dengan rambut terurai keluar dari kamarnya diiringi oleh orang tuanya masing-masing.
• Pengantin tersebut berjalan menuju tempat siraman.
• Beberapa orang berjalan di belakang mereka membawa baju batik, handuk, dan sebagainya.
• Pengantin tersebut duduk di kursi dan memanjatkan doa.
• Sang ayah memandikan sang pengantin, disusul oleh sang ibu.
• Sang pengantin duduk dengan kedua tangan diletakkan di depan dalam posisi berdoa.
• Mereka menuangkan air ke atas tangannya dan sang pengantin berkumur tiga kali.
• Lalu mereka menuangkan air ke atas kepalanya, muka, telinga, leher, tangan dan kaki masing masing tiga kali.
• Setelah orang tua menyelesaikan prosesi siraman disusul oleh empat orang lain yang dianggap penting.
• Orang terakhir yang memandikan sang pengantin adalah Pemaes atau orang lain yang dianggap spesial. Sang pengantin dimandikan dengan sabun dan shampo (secara simbolik).
• Setelah itu acara pecah kendi yang dilakukan oleh ibu pengantin perempuan.
• Sang pengantin akan mengenakan baju batik kemudian diiringi kembali ke kamar pengantin dan bersiap siap untuk acara Midodaren
Pecah Kendi
Kendi yang digunakan untuk siraman diambil. Ibu pengantin perempuan atau Pameas(untuk siraman pengantin pria) atau orang yang terakhir akan memecahkan kendi dan mengatakan: "Wis Pecah Pamore" - artinya sekarang sang pengantin siap untuk menikah.
Pangkas Rikmo lan Tanam Rikmo
Acara memotong sedikit rambut pengantin perempuan dan potongan rambut tersebut ditanam di rumah belakang.
Ngerik
Setelah acara Siraman, pengantin perempuan duduk di dalam kamarnya. Pemaes lalu mengeringkan rambutnya dan memberi pewangi di rambutnya. Rambutnya lalu disisir dan digelung atau dibentuk konde. Setelah Pameas mengeringkan wajah dan leher sang pengantin, lalu ia mulai mendandani wajah sang pengantin. Lalu sang pengantin akan dipakaikan baju kebaya dan kain batik. Sesajian untuk upacara Ngerik pada dasarnya sama untuk acara siraman. Biasanya supaya lebih mudah sesajian untuk siraman digunakan / dimasukkan ke kamar pengantin dan dipakai untuk sesajian upacara Ngerik.
Gendhongan
Kedua orang tua pengantin perempuan menggendong anak mereka yang melambangkan ngentaske artinya mengentaskan seorang anak
Dodol Dhawet
Kedua orang tua pengantin wanita berjualan minuman dawet yaitu minuman manis khas Solo, tujuannya agar banyak tamu yang datang.
Temu Panggih
Penyerahan pisang sanggan berupa gedung ayu suruh ayu sebagai tebusan atau syarat untuk pengantin perempuan.
Penyerahan Cikal
Sebagai tanda agar kehidupan mendatang menjadi orang berguna dan tak kurang suatu apapun.
Penyerahan Jago Kisoh
Sebagai tanda melepaskan anak dengan penuh ikhlas.
Tukar Manuk Cengkir Gading
Acara tukar menukar kembang mayang diawali tukar menukar manuk cengkir gading, sebagai simbol agar kedua pengantin menjadi pasangan yang berguna bagi keluarga dan masyarakat
Upacara Midodaren
Acara ini dilakukan pada malam hari sesudah siraman. Midodaren berarti menjadikan sang pengantin perempuan secantik dewi Widodari. Pengantin perempuan akan tinggal di kamarnya mulai dari jam enam sore sampai tengah malam dan ditemani oleh kerabat-kerabatnya yang perempuan. Mereka akan bercakap-cakap dan memberikan nasihat kepada pengantin perempuan.
Orang tua pengantin perempuan akan memberinya makan untuk terakhir kalinya, karena mulai besok ia akan menjadi tanggung jawab suaminya.
Peningsetan
Peningsetan yang berasal dari kata 'singset' atau langsing, memiliki arti untuk mempersatukan; Kedua keluarga mempelai setuju untuk kedua anak mereka disatukan dalam tali pernikahan. Keluarga pengantin pria datang berkunjung ke kediaman keluarga pengantin perempuan membawa berbagai macam hadiah:
• Satu set Suruh Ayu (semacam daun yang wangi), mendoakan keselamatan.
• Pakaian batik dengan motif yang berbeda-beda, mendoakan kebahagiaan.
• Kain kebaya, mendoakan kebahagiaan.
• Ikat pinggang kain (setagen) bewarna putih, melambangkan kemauan yang kuat dari mempelai perempuan
• Buah-buahan, mendoakan kesehatan.
• Beras, gula, garam, minyak, dll, melambangkan kebutuhan hidup sehari-hari.
• Sepasang cincin untuk kedua mempelai.
• Sejumlah uang untuk digunakan di acara pernikahan.
Acara ini disebut juga acara serah-serahan - bisa diartikan sang calon mempelai perempuan 'diserahkan' kepada keluarga calon mempelai pria sebagai menantu mereka atau calon mempelai pria nyantri di kediaman keluarga calon mempelai perempuan.
Pada masa kini, demi alasan kepraktisan, kedua belah pihak kadang-kadang dapat berbicara langsung tanpa upacara apapun. Selain menghemat waktu dan uang, juga langsung pada pokok persoalan.
Sesajian untuk upacara midodaren:
• Nasi dimasak dengan santan.
• Ayam inkung yang telah dimasak
• Bumbu sayuran
• Kembang telon
• Teh dan kopi pahit
• Minuman kelapa muda dengan gula kelapa
• Lampu lentera yang dinyalakan
• Pisang Raja
• Kembang setaman
• Lemper, kue
• Rokok dan kretek
Barang-barang yang ditaruh di kamar pengantin:
• Satu set Kembar Mayang.
• Dua kendi yang diisi bumbu, jamu, beras, kacang, dll, dan ditutupi kain batik.
• Dua kendi yang berisi air kembang setaman ditutupi daun dadap serep.
• Ukub yaitu sebuah nampan berisi wangi-wangian daun dan bunga yang diletakkan di bawah tempat tidur.
• Suruh Ayu
• Kacang
• Tujuh macam kain tradisional.
Makanan sesajian dapat dikeluarkan dari kamar setelah tengah malam. Sanak keluarga dan para tamu dapat memakannya. Pada zaman dahulu, acara temu keluarga antara kedua keluarga pengantin dilakukan setelah tengah malam, namun sekarang ini, dengan alasan kepraktisan, kedua keluarga dapat bertemu seperti yang disebutkan di atas.


Nyantri
Selama acara midodaren berlangsung, calon mempelai pria tidak boleh masuk menemui keluarga calon mempelai perempuan. Selama keluarganya berada di dalam rumah, ia hanya boleh duduk di depan rumah ditemani oleh beberapa teman atau anggota keluarga. Dalam kurun waktu itu, ia hanya boleh diberi segelas air, dan tidak diperbolehkan merokok. Sang calon mempelai pria baru boleh makan setelah tengah malam. Hal itu merupakan pelajaran bahwa ia harus dapat menahan lapar dan godaan. Sebelum keluarganya meninggalkan rumah tersebut, kedua orang tuanya akan menitipkan anak mereka kepada keluarga calon mempelai perempuan, dan malam itu sang calon mempelai pria tidak akan pulang ke rumah. Setelah mereka keluar dari rumah dan pulan, calon mempelai pria diijinkan masuk ke rumah namun tidak diijinkan masuk ke kamar pengantin. Calon mertuanya akan mengatur tempat tinggalnya malam itu. Ini disebut dengan Nyantri. Nyantri dilakukan untuk alasan keamanan dan praktis, mengingat bahwa besok paginya calon pengantin akan didandani dan dipersiapkan untuk acara Ijab dan acara-acara lainnya.
Upacara Ijab
Ijab atau ijab kabul adalah pengesahan pernihakan sesuai agama pasangan pengantin. Secara tradisi dalam upacara ini keluarga pengantin perempuan menyerahkan / menikahkan anaknya kepada pengantin pria, dan keluarga pengantin pria menerima pengantin wanita dan disertai dengan penyerahan emas kawin bagi pengantin perempuan. Upacara ini disaksikan oleh pejabat pemerintah atau petugas catatan sipil yang akan mencatat pernikahan mereka di catatan pemerintah.
Pawai (untuk anggota kerajaan)
Untuk pernikahan anggota kerajaan Surakarta, setelah upacara panggih diakhiri dengan pawai yang meriah agar seluruh warga kota Solo dapat melihat anggota kerajaan yang baru menikah. Pada acara ini seluruh anggota keraton termasuk tentara keraton berpakaian serba tradisional.
Jika yang menikah adalah seorang pangeran, maka sang pangeran mengendarai kuda di bagian paling belakang pawai, di belakang kereta kerajaan yang berisi sang istri pangeran.
Prosesi pawai mengelilingi halaman keraton selama satu kali kemudian iring-iringan akan memasuki halaman keraton.
Upacara panggih/temu (mengawali acara resepsi) Pada upacara ini kembar mayang akan dibawa keluar rumah dan diletakan di persimpangan dekat rumah yang tujuannya untuk mengusir roh jahat. Kembar mayang adalah karangan bunga yang terdiri dari daun-daun pohon kelapa yang ditancapkan ke sebatang tanggul kelapa. Dekorasi ini memiliki makna yang luas:
• Berbentuk seperti gunung, tinggi dan luas, melambangkan seorang laki-laki harus berpengetahuan luas, berpengalaman, dan sabar.
• Hiasan menyerupai keris, pasangan harus berhati-hati di dalam hidup mereka.
• Hiasan menyerupai cemeti, pasangan harus selalu berpikir positif dengan harapan untuk hidup bahagia.
• Hiasan menyerupai payung, pasangan harus melindungi keluarga mereka.
• Hiasan menyerupai belalang, pasangan harus tangkas, berpikir cepat dan mengambil keputusan untuk keselamatan keluarga mereka.
• Hiasan menyerupai burung, pasangan harus memiliki tujuan hidup yang tinggi.
• Daun beringin, pasangan harus selalu melindungi keluarga mereka dan orang lain.
• Daun kruton, melindungi pasangan pengantin dari roh-roh jahat.
• Daun dadap serep, daun ini dapat menjadi obat turun panas, menandakan pasangan harus selalu berpikiran jernih dan tenang dalam menghadapi segala permasalahan (menenangkan perasaan dan mendinginkan kepala).
• Bunga Patra Manggala, digunakan untuk mempercantik hiasan kembar mayang.
Sebagai hiasan, sepasang kembar mayang diletakkan di samping kanan dan kiri tempat duduk pengantin selama resepsi pernikahan. Kembar mayang hanya digunakan jika pasangan pengantin belum pernah menikah sebelumnya.
Setelah itu pengantin laki-laki (dengan ditemani kerabat dekatnya (orang tuanya tidak boleh menemaninya dalam acara ini) tiba di depan gerbang rumah pengantin perempuan dan pengantin perempuan keluar dari kamar pengantin dengan diapit oleh dua orang tetua perempuan dan diikuti dengan orang tua dan keluarganya. Di depannya dua anak perempuan (yang disebut Patah) berjalan dan dua remaja laki-laki berjalan membawa kembar mayang dan kemudian melanjutkan upacara dengan melakukan beberapa ritual:
Balangan Suruh Pada saat jarak mereka sekitar tiga meter, mereka saling melempar tujuh bungusan yang berisi daun sirih, jeruk, yang ditali dengan benang putih. Mereka melempar dengan penuh semangat dan tertawa. Dengan melempar daun sirih satu sama lain, menandakan bahwa mereka adalah manusia, bukan makhluk jadi-jadian yang menyamar jadi pengantin. Selain itu ritual ini juga melambangkan cinta kasih dan kesetiaan.
Wiji Dadi Mempelai laki-laki menginjak telur ayam hingga pecah dengan kaki kanan, kemudian pengantin perempuan akan membasuh kaki sang suami dengan air bunga. Proses ini melambangkan seorang suami dan ayah yang bertanggung jawab terhadap keluarganya dan istri yang taat melayani suaminya
Pupuk Ibu pengantin perempuan yang mengusap pengantin laki-laki sebagai tanda ikhlas menerimanya sebagai bagian dari keluarga.
Sindur Binayang Di dalam ritual ini ayah pengantin perempuan menuntun pasangan pengantin ke kursi pelaminan, ibu pengantin perempuan menyampirkan kain sindur sebagai tanda bahwa sang ayah menunjukkan jalan menuju kebahagiaan dan sang ibu memberikan dukungan moral.
Timbang / Pangkon Di dalam ritual ini pasangan pengantin duduk di pangkuan ayah pengantin perempuan, dan sang ayah akan berkata bahwa berat mereka sama, berarti bahwa cinta mereka sama-sama kuat dan juga sebagai tanda kasih sayang orang tua terhadap anak dan menantu sama besarnya.
Tanem Di dalam ritual ini ayah pengantin perempuan mendudukkan pasangan pengantin di kursi pengantin sebagai tanda merestui pernikahan mereka dan memberikan berkat.
Tukar Kalpika Mula-mula, pengantin pria meninggalkan kamarnya dengan diapit oleh anggota laki-laki keluarga (saudara laki-laki dan paman-paman). Seorang anggota keluarga yang dihormati terpilih untuk berperan sebagai kepala rombongan.
Pada waktu yang sama, pengantin perempuan juga meninggalkan kamar sambil diapit oleh bibi-bibinya untuk menemui pengantin pria. Sekarang kedua pengantin duduk di meja dengan wakil-wakil dari masing-masing keluarga, dan kemudian saling menukarkan cincin sebagai tanda cinta.
Kacar-kucur / Tampa Kaya / Tandur Dengan bantuan Pemaes, pasangan pengantin berjalan dengan memegang jari kelingking pasangannya, ke tempat ritual kacar-kucur atau tampa kaya. Pengantin pria akan menuangkan kacang kedelai, kacang tanah, beras, jagung, beras ketan, bunga dan uang logam (jumlahnya harus genap) ke pangkuan perempuan sebagai simbol pemberian nafkah. Pengantin perempuan menerima hadiah ini dengan dibungkus kain putih yang ada di pangkuannya sebagai simbol istri yang baik dan peduli.
Dahar Kembul / Dahar Walimah Kedua pengantin saling menyuapi nasi satu sama lain yang melambangkan kedua mempelai akan hidup bersama dalam susah dan senang dan saling menikmati milik mereka bersama. Pemaes akan memberikan sebuah piring kepada pengantin perempuan (berisi nasi kuning, telur goreng, kedelai, tempe, abon, dan hati ayam). Pertama-tama, pengantin pria membuat tiga bulatan nasi dengan tangan kanannya dan menyuapkannya ke mulut pengantin perempuan. Setelah itu ganti pengantin perempuan yang menyuapi pengantin pria. Setelah makan, mereka lalu minum teh manis.
Rujak Degan Acara pembuka untuk anak pertama, memohon supaya segera memiliki anak. Rujak degan artinya agar dalam pernikahan selalu sehat sejahtera.
Bubak Kawah Acara perebutan alat-alat dapur untuk anak pertama. Artinya agar pernikahan keduanya sehat dan sejahtera.
Tumplak Punjen Acara awal untuk anak bungsu. Artinya segala kekayaan ditumpahkan karena menantu yang terakhir.
Mertui Orang tua pengantin perempuan menjemput orang tua pengantin laki-laki di depan rumah untuk berjalan bersama menuju tempat upacara. Kedua ibu berjalan di muka, kedua ayah di belakang. Orang tua pengantin pria duduk di sebelah kiri pasangan pengantin, dan sebaliknya.
Sungkeman Kedua pengantin bersujud memohon restu dari masing-masing orang tua. Pertama-tama ayah dan ibu pengantin perempuan, kemudian baru ayah dan ibu pengantin pria. Selama sungkeman, Pemaes mengambil keris dari pengantin pria, dan setelah sungkeman baru dikembalikan lagi.
Resepsi Setelah semua upacara selesai dilakukan, saatnya untuk resepsi pernikahan dan para tamu mulai makan dan minum makanan tradisional Solo dengan disertai tari tradisional Jawa dan musik gamelan. Acara foto-foto dan salam-salaman dengan kedua pengantin juga dilangsungkan.
Prosesi Pernikahan Adat Solo adalah sebagai berikut:
I. PELAKSANAAN PRA NIKAH ADAT SOLO

Nontoni
Bagian pertama dari rangkaian prosesi pernikahan solo adalah Nontoni. Proses nontoni ini dilakukan oleh pihak keluarga pria. Tujuan dari nontoni adalah untuk mengetahui status gadis yang akan dijodohkan dengan anaknya, apakah masih legan (sendiri) atau telah memiliki pilihan sendiri. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar jangan sampai terjadi benturan dengan pihak lain yang juga menghendaki si gadis menjadi menantunya. Bila dalam nontoni terdapat kecocokan dan juga mendapat ‘lampu hijau’ dari pihak gadis, tahap berikutnya akan dilaksanakan panembung.

Panembung
Panembung dapat diartikan sebagai melamar. Dalam melamar seorang gadis yang akan dijadikan jodoh, biasanya dilakukan sendiri oleh pihak pria disertai keluarga seperlunya. Tetapi bagian ini bisa juga diwakilkan kepada sesepuh atau orang yang dipercaya disertai beberapa orang teman sebagai saksi. Setelah pihak pria menyampaikan maksud kedatangannya, orangtua gadis tidak langsung menjawab boleh atau tidak putrinya diperistri. Untuk menjaga tata trapsila, jawaban yang disampaikan kepada keluarga laki-laki akan ditanyakan dahulu kepada sang putrid. Untuk itu pihak pria dimohon bersabar. Jawaban ini tentu saja dimaksudkan agat tidak mendahului kehendak yang akan menjalankan, yaitu sang gadis, juga agar taj menurunkan wibawa pihak keluarganya. Biasanya mereka akan meminta waktu untuk memberikan jawaban sekitar sepasar atau 5 hari.

Paningset
Apabila sang gadis bersedia dijodohkan dengan pria yang melamarnya, maka jawaban akan disampaikan kepada pihak keluarga pria, sekaligus memberikan perkiraan mengenai proses selanjutnya. Hal ini dimaksudkan agar kedua keluarga bisa menentukan hari baik untuk mewujudkan rencana pernikahan. Pada saat itu, orangtua pihak pria akan membuat ikatan pembicaraan lamaran dengan pasrah paningset (sarana pengikat perjodohan). Paningset diserahkan oleh pihak calon pengantin pria kepada pihak calon pengantin wanita paling lambat lima hari sebelum pernikahan. Namun belakangan, dengan alasan kepraktisan, acara srah-srahan paningset sering digabungkan bersamaan dengan upacara midodareni.
II. PELAKSANAAN PERNIKAHAN ADAT
Pelaksanaan pernikahan di Solo mempunyai tatanan yang memuat pokok-pokok tradisi Jawa sebagai berikut :
1. SOWAN LUHUR
Maksudnya adalah meminta doa restu dari para sesepuh dan piyagung serta melakukan ziarah kubur ke tempat leluhurnya.
2. WILUJENGAN
Merupakan ritual sebagai wujud permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya dalam melaksanakan hajat diberi keselamatan dan dijauhkan dari segala halangan. Dalam wilujengan ini memakai sarat berupa makanan dengan lauk-pauk, seperti ‘sekul wuduk’ dan ‘sekul golong’ beserta ingkung (ayam utuh). Dalam wilujengan ini semua sarat ubarampe enak dimakan oleh manusia.
3. PASANG TARUB
Merupakan tradisi membuat ‘bleketepe’ atau anyaman daun kelapa untuk dijadikan atap atau peneduh resepsi manton. Tatacara ini mengambil ‘wewarah’ atau ajaran Ki Ageng Tarub, salah satu leluhur raja-raja Mataram. Saat mempunyai hajat menikahkan anaknya Dewi Nawangsih dengan Raden Bondan Kejawan, Ki Ageng membuat peneduh dari anyaman daun kelapa. Hal itu dilakukan dkarena rumah Ki Ageng uang kecil tidak dapat memuat semua tamu, sehingga tamu yang diluar diteduhi dengan ‘payon’ itu ruang yang dipergunakan untuk para tamu Agung yang luas dan dapat menampung seluruh tamu. Kemudian payon dari daun kelapa itu disebut ‘tarub’, berasal dari nama orang yang pertama membuatnya. Tatacara memasang tarub adalah bapak naik tangga sedangkan ibu memegangi tangga sambil membantu memberikan ‘bleketepe’ (anyaman daun kelapa). Tatacara ini menjadi perlambang gotong royong kedua orang tua yang menjadi pengayom keluarga.
4. PASANG TUWUHAN
Tuwuhan mengandung arti suatu harapan kepada anak yang dijodohkan dapat memperoleh keturunan, untuk melangsungkan sejarah keluarga.
Tuwuhan terdiri dari :

A. Pohon pisang raja yang buahnya sudah masuk
Maksud dipilih pisang yang sudah masak adalah diharapkan pasangan yang akan menikah telah mempunyai pemikiran dewasa atau telah masak. Sedangkan pisang raja mempunyai makna pengharapan agar pasangan yang akan dinikahkan kelak mempunyai kemakmuran, kemuliaan dan kehormatan seperti raja.
B. Tebu wulung
Tebu wulung berwarna merah tua sebagai gambaran tuk-ing memanis atau sumber manis. Hal ini melambangkan kehidupan yang serba enak. Sedangkan makna wulung bagi orang Jawa berarti sepuh atau tua. Setelah memasuki jenjang perkawinan, diharapkan kedua mempelai mempunyai jiwa sepuh yang selalu bertindak dengan ‘kewicaksanaan’ atau kebijakan.
C. Cengkir gadhing
Merupakan symbol dari kandungan tempat si jabang bayi atau lambing keturunan.
D. Daun randu dari pari sewuli
Randu melambangkan sandang, sedangkan pari melambangkan pangan. Sehinggahal itu bermakna agar kedua mempelai selalu tercukupi sandang dan pangannya.
E. Godhong apa-apa (bermacam-macam dedaunan)
Seperti daun beringin yang melambangkan pengayoman, rumput alang-alang dengan harapan agar terbebas dari segala halangan.

5. SIRAMAN DAN SADE DAWET (DODOL DAWET)
Peralatan yang dipaka untuk siraman adalah sekar manca warna yang dimasukkan ke dalam jembangan, kelapa yang dibelah untuk gayung mandi, serta jajan pasar, dan tumpeng robyong. Air yang dipergunakan dalam siraman ini diambil dari tujuh sumber air, atau air tempuran. Orang yang menyiram berjumlah 9 orang sesepuh termasuk ayah. Jumlah sembilan tersebut menurut budaya Keraton Surakarta untuk mengenang keluhuran Wali Sanga, yang bermakna manunggalnya Jawa dan Islam. Selain itu angka sembilan juga bermakna ‘babakan hawa sanga’ yang harus dikendalikan.

Pelaksanaan tradisi ini
Masing-masing sesepuh melaksanakan siraman sebanyak tiga kali dengan gayung yang terbuat dari tempurung kelapa yang diakhiri siraman oleh ayah mempelai wanita. Setelah itu bapak mempelai wanita memecah klenthing atau kendhi, sambil berucap ‘ora mecah kendhi nanging mecah pamore anakku’.
Seusaii siraman calon pengantin wanita dibopong (digendong) oleh ayah ibu menuju kamar pengantin. Selanjutnya sang Ayah menggunting tigas rikmo (sebagian rambut di tengkuk) calon pengantin wanita. Potongan rambut tersebut diberikan kepada sang ibu untuk disimpan ke dalam cepuk (tempat perhiasan), lalu ditanam di halaman rumah. Upacara ini bermakna membuang hal-hal kotor dari calon pengantin wanita. Kemudian rambut calon pengantin wanita. Kemudian rambut calon pengantin wanita dikeringkan sambil diharumi asap ratus, untuk selanjutnya ‘dihalubi-halubi’ atau dibuat cengkorong paes. Selanjutnya rambut dirias dengan ukel konde tanpa perhiasan, dan tanpa bunga.

Dodol Dawet
Pada saat calon pengantin dibuat cengkorong paes itu, kedua orangtua menjalankan tatacara ‘dodol dawet’ (menjual dawet). Disamping dawet itu sebagai hidangan, juga diambil makna dari cendol yang berbentuk bundar merupakan lambing kebulatan kehendak orangtua untuk menjodohkan anak.
Bagi orang yang akan membeli dawet tersebut harus membayar dengan ‘kreweng’ (pecahan genting) bukan dengan uang. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia berasal dari bumi. Yang melayani pembeli adalah ibu, sedangkan yang menerima pembayaran adalah bapak. Hal ini mengajarkan kepada anak mereka yang akan menikah tentang bagaimana mencari nafkah sebagai suami istri , harus saling membantu.

6. SENGKERAN
Setelah calon pengantin wanita ‘dihaluh-halubi’ atau dibuat cengkorong paes lalu ‘disengker’ atau dipingit. Artinya tidak boleh keluar dari halaman rumah.
Hal ini untuk menjaga keselamatannya. Pemingitan ini dulu dilakukan selama seminggu, atau minimal 3 hari. Yang mana dalam masa ini, calon pengantin putri setiap malam dilulur dan mendapat banyak petuah mengenai bagaimana menjadi seorang istri dan ibu dalam menjalani kehidupan dan mendampingi suami, serta mengatur rumah tangga.
7. MIDODARENI ATAU MAJEMUKAN
Malam menjelang dilaksanakan ijab dan panggih disebur malam midodareni. Midodareni berasal dari kata widodari. Masyarakat Jawa tradisional percaya bahwa pada malam tersebut, para bidadari dari kayangan akan turun ke bumi dan bertandang ke kediaman calon pengantin wanita, untuk menyempurnakan dan mepercantik pengantin wanita.
Prosesi yang dilaksanakan pada malam midodareni

A. Jonggolan
Datangnya calon pengantin ke tempat calon mertua. ‘Njonggol’ diartikan sebagai menampakkan diri. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa dirinya dalam keadaan sehat dan selamat, dan hatinya telah mantap untuk menikahi putri mereka. Selama berada di rumah calon pengantin wanita, calon pengantin pria menunggu di beranda dan hanya disuguhi air putih.
B. Tantingan
Kedua orangtua mendatangi calon pengantin wanita di dalam kamar, menanyakan kemantapan hatinya untuk berumah tangga. Maka calon pengantin wanita akan menyatakan ia ikhlas menyerahkan sepenuhnya kepada orangtua, tetapi mengajukan permintaan kepada sang ayah untuk mencarikan ‘kembar mayang’ sebagai isyarat perkawinan.
C. Turunnya Kembar Mayang
Turunnya kembar mayang merupakan saat sepasang kembar mayang dibuat. Kembar mayang ini milik para dewa yang menjadi persyaratan, yaitu sebagai sarana calon pengantin perempuan berumah tangga. Dalam kepercayaan Jawa, kembar mayang hanya dipinjam dari dewa, sehingga apabila sudah selesai dikembalikan lagi ke bumi atau dilabuh melalui air. Dua kembar mayang tersebut dinamakan Dewandaru dan Kalpandaru. Dewandaru mempunyai arti wahyu pengayoman. Maknanya adalah agar pengantin pria dapat memberikan pengayoman lahir dan batin kepada keluarganya. Sedangkan Kalpandaru, berasal dari kata kalpa yang artinya langgeng dan daru yang berarti wahyu. Maksudnya adalah wahyu kelanggengan, yaitu agar kehidupan rumah tangga dapat abadi selamanya.
D. Wilujengan Majemukan
Wilujengan Majemukan adalah silahturahmi antara keluarga calon pengantin pria dan wanita yang bermakna kerelaan kedua pihak untuk saling berbesanan. Selanjutnya ibu calon pengantin wanita menyerahkan angsul-angsul atau oleh-oleh berupa makanan untuk dibawa pulang kepada ibu calon pengantin pria. Sesaat sebelum rombongan pulang, orang tua calon pengantin wanita memberikan kepada calon pengantin pria.

8. IJAB PANIKAH
Pelaksanaan ijab panikah ini mengacu pada agama yang dianut oleh pengantin. Dalam tata cara Keraton, saat ijab panikah dilaksanakan oleh penghulu, tempat duduk penghulu maupun mempelai diatur sebagai berikut :
• Pengantin laki-laki menghadap barat
• Naib di sebelah barat menghadap timur
• Wali menghadap ke selatan, dan para saksi bisa menyesuaikan